Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu, dan sungai-sungai untukmu.  Nuh ayat 10-12

Istighfar adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam agama Islam, yang bermakna memohon pengampunan dan keampunan dari Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Istighfar juga merupakan bentuk ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT, dan dapat membantu menghindarkan diri dari perbuatan dosa dan kesalahan di masa depan.

Salah satu contoh teladan dalam melakukan istighfar adalah Sahabat Nabi Muhammad SAW, Saidina Usman bin Affan RA. Saidina Usman RA dikenal sebagai salah satu Sahabat Nabi yang sangat taat dalam menjalankan ajaran Islam, dan juga dikenal sebagai salah satu Sahabat Nabi yang sangat dermawan.

Dalam kehidupannya, Saidina Usman RA sering melakukan istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Hal ini dapat dilihat dari beberapa riwayat yang ada, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Ketika Saidina Usman RA ditanya tentang amal terbaik yang dilakukannya, ia menjawab, “Istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT, karena tidak ada yang lebih aku butuhkan dari itu.”
  • Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ketika Saidina Usman RA sedang menghadapi musuh-musuh Islam dalam pertempuran, ia terus beristighfar dan berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan kemenangan kepada umat Islam.
  • Di lain kesempatan, Saidina Usman RA pernah mengatakan, “Aku beristighfar setiap hari 100 kali, dan jika aku lupa melakukannya, aku merasa kehilangan.”

Dari tiga riwayat di atas, dapat kita lihat bahwa Saidina Usman RA sangat tekun dalam beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya amalan istighfar dalam kehidupan seorang Muslim, dan betapa pentingnya kesadaran akan dosa dan kesalahan yang telah dilakukan.